1MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI POWER STEERING PADA TOYOTA KIJANG 5K (POMPA) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperole Author: Yandi Budiman. 161 downloads 355 Views 5MB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. Komponen Power Steering – Setiap kendaraan keluaran terbaru sudah menggunakan sistem power steering. Didalamnya terdapat beberapa komponen yang memiliki fungsi sangat penting. Lalu apa saja komponen power steering? Power steering merupakan mekanisme yang digunakan untuk memudahkan memutar mekanisme setir kendaraan. Mekanisme ini dapat menghasilkan perputaran setir yang enteng tanpa mengeluarkan banyak tenaga untuk mengatur setir, khususnya pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah dan tinggi. Pada mekanisme power steering memakai tenaga perputaran mesin yang diubah untuk memompa fluida pada mekanisme hidrolik hingga bisa memberi tenaga tambahan dalam menyetir setir. Selain itu juga memanfaatkan kecepatan kendaraan melalui sensor kecepatan serta pendeteksian desakan fluida yang digunkan untuk gerakkan piston secara beragam. Saat kendaraan stop atau bergerak dalam kecepatan rendah, karena itu desakan fluida akan bertambah hingga setir berasa lebih enteng waktu dipakai. Waktu kecepatan tinggi, desakan fluida akan menyusut untuk menampung keperluan setir dan sesuaikan dari tanggapan roda setir hingga setir bertambah lebih berat buat memperoleh sopiran yang lebih konstan. Power steering mekanisme yang paling banyak digunakan adalah power steering hidrolik dan power steering elektrik. Keduanya memiliki mekanisme yang berbeda sehingga komponen pun berbeda. Walaupun banyak komponen power steering yang berbeda, namun ada beberapa komponen yang memiliki kesamaan. Untuk lebih jelasnya terkait komponen power steering akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. 1. Reservoir Tank HPS Salah satu komponen power steering adalah reservoir tank yang digunakan untuk cadangan minyak power steering. Komponen ini diperlengkapi dengan tutup reservoir yang diperlengkapi dengan sirkulasi supaya desakan di dalam Mekanisme power steering konstan waktu hidrolik power steering bekerja. 2. Vane pump atau Pompa HPS Berperan untuk menghidupkan desakan fluida atau memompa fliuda atau minyak power steering ke semua mekanisme hidraulik power steering. Pompa power steering / vane pump ini umum dilakukan oleh satu fan belt power steering lewat satu pulley atau mungkin dengan memakai gear roda gigi yang melekat langsung pada roda gigi di mesin. Komponen ini terdiri dari Vane, Cam ring, Rotor, O-ring, dan Regulator valve Flow Control Valve yang mempunyai tingkat presisi yang tinggi hingga harus ditangani secara berhati-hati. Dalam power steering pump ada satu komponen penting yang dikenali dengan panggilan regulator valve. Peranan regulator valve ini untuk menjaga desakan minyak power steeering supaya terus konstan walau perputaran pompa power steering lagi bertambah bersamaan dengan pertambahan perputaran rpm mesin. Ini sudah pasti akan menahan power steering pump dari desakan minyak yang terlalu berlebih sebab bisa menyebabkan rusaknya seal dan komponen lain dalam pompa power steering. Kelebihan desakan minyak yang berlangsung waktu mesin ada pada perputaran rpm tinggi akan disalurkan oleh regulator valve kembali pada reservoir tank. 3. Rotary valve/control valve HPS Rotary Control Valve adalah komponen power steering yang berperan untuk mengendalikan arah saluran fluida dari pompa power steering. Komponen ini pada power steering rak and pinion terpasang bersatu dengan pinion gear dan ditaruh dalam satu housing yang namanya rotary control valve housing. 4. Power silinder HPS Selain itu terdapat komponen power silinder yang digunakan sebagai tempat piston untuk gerakkan roda gigi setir karena desakan fluida yang dibuat dari vane pump. Power silinder ini berbentuk silinder mekanis tempat piston intern yang bersatu dengan steering rak shaft di taruh. Piston intern ditempatkan di tengah antara fluid chamber yang semasing chamber ini tersambung dengan rotary control valve lewat satu hose pipe. Saat fluida hidrolik masuk salah satunya fluid chamber karena itu tenaga fluda ini akan menggerakkan piston hingga gerakkan steering rak shaft sekalian gerakkan roda gigi setir. 5. Oil Power Steering HPS Berperan selaku medium penghantar tenaga dari pompa power steering ke steering gear supaya setir lebih enteng. 6. Steering Gear HPS. Steering gear housing pada power steering hidrolik type rak and pinion ini dibikin bersatu dengan power silinder dan rotary control valve. Komponen ini berperan selaku tempat menempatkan power steering rak shaft dan pinion gear. 8. Steering Linkage Komponen ini terbagi dalam long tie-rod sampai steering knucle yang berperan melanjutkan pergerakan steering gear ke roda untuk menggerakan roda supaya berbelok sesuai kemauan sopir. 9. High Pressure Steering hose HPS High Pressure Steering hose ialah selang power steering tempat mengucurnya fluida bertekanan tinggi untuk disalurkan ke arah rotary control valve. Fluida bertekanan tinggi ini disalurkan lewat high pressure steering hose ke arah rotary control valve yang ada di rotary control valve housing. Oleh karena itu, High Pressure Steering hose ini dibikin secara eksklusif agar meredam desakan fluida yang dibuat dari pompa oil. 10. Low Pressure Steering Hose HPS Low Pressure steering hose ini adalah selang power steering yang berperan selaku tempat mengucurnya fluida bertekanan rendah dari rotary control valve ke arah reservoir tank oil. 11. Motor elektrik EPS Komponen ini bekerja langsung menolong memudahkan putaran kemudi. 12. Control Module EPS Komponen ini adalah otaknya EPS yang berbentuk satu computer yang berperan untuk mengendalikan kerja EPS keseluruhannya. 13. Torque Sensor EPS Torque sensor adalah komponen power steering yang berada dalam kolom kemudi. Komponen ini berperan untuk memberi info ke control module bila kemudi mulai diputar oleh sopir. 14. Clutch EPS Kopling merupakan komponen power steering yang terletak di antara motor dan tangkai kemudi. Pekerjaannya untuk menyambungkan dan melepas motor dengan tangkai kemudi sama keadaan. 15. Noise Suppressor EPS Noise supressor adalah salah satu komponen power steering yang berperan selaku sensor yang mengetahui kodisi kerja mesin, seperti misalnya mesin sedang bekerja atau mungkin tidak. 16. Vehicle Speed Sensor EPS Komponen ini bekerja untuk memberi info ke EPS control module mengenai kecepatan mobil. 17. On-board Diagnostic Display EPS Selain itu pada power steering terutama electric power steering terdapat on board diagnostic display. Komponen ini merupakan tanda di panel instrumen yang berperan untuk memberi info ke sopir bila ada permasalahan dengan mekanisme EPS. Diatas adalah ulasan terkait komponen power steering baik elektrik maupun hidrolik power steering. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan. Secaraumum komponen power steering sebuah mobil terdiri dari. Mengutip laman Deltalube dalam dunia otomotif dikenal istilah Front Wheel Alignment FWAYaitu cara untuk membuat roda kanan dan kiri seimbang. Galeri Gambar Modifikasi Toyota Rush 2016 Terbaru Galeri Gambar Modifikasi Toyota Rush 2015 Terbaru - Kembali lagi. Selain CV joint

Untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan dan meringankan roda kemudi pada kendaraan maka disematkan fitur power steering system. Fitur ini akan membuat setir menjadi mudah di putar ketika mobil akan berbelok, sehingga pengemudi tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga saat memutar setir. Umumnya mobil pribadi, penumpang dan niaga banyak menggunakan power steering system yang memanfaatkan fluida atau dikenal dengan nama power steering hidrolik. Power steering tipe ini menggunakan tenaga putaran mesin yang terhubung ke pompa power steering. Nantinya pompa power steering akan memompa fluida supaya mendapatkan tenaga tambahan untuk meringankan pengendalian kemudi. Namun seiring kemajuan zaman, kini pabrik atau perusahaan mulai memproduksi mobil dengan electric power steering system. Sesuai dengan namanya electric power steering memanfaatkan arus listrik untuk menggerakan motor listrik. Jadi tanpa adanya arus listrik pada power steering, maka kemudi akan terasa berat dan keras saat mobil Power Steering Hidrolik Power steering hidrolik tersusun dari beberapa komponen untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Masing-masing komponen pada power steering hidrolik memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Apa saja itu? Berikut beberapa komponen power steering hidrolik dan fungsinya. 1. Low Pressure Steering Hose Komponen pada power steering hidrolik yang pertama adalah low pressure steering hose. Komponen ini memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat mengalirnya minyak power steering bertekanan rendah dari control valve menuju reservoir tank. Komponen low pressure steering hose terbuat dari bahan logam yang dapat menahan tekanan dan suhu tinggi. 2. Steering Gear Housing Keberadaan steering gear housing pada power steering di desain menyatu dengan power silinder dan juga control valve. Fungsi utama dari komponen ini adalah sebagai tempat meletakan power steering rack dan juga pinion gear. 3. Reservoir Tank Reservoir tank berfungsi untuk menampung minyak power steering yang mengalir melalui low pressure hose yang berasal dari control valve. Minyak power steering yang ada di dalam reservoir tank nantinya akan disalurkan kembali melalui pompa power steering. Baca Juga Cara Kerja Power Steering Hidrolik dan Elektrik Jenis Power Steering Pada Mobil Penyebab Power Steering Berdengung Bagian tutup reservoir tank dilengkapi dengan ventilasi supaya tekanan pada power steering system tetap stabil ketika hydraulic power steering bekerja. Pemilik mobil juga perlu memperhatikan kadar minyak power steering dan jangan biarkan sampai kosong. 4. Steering Rack Shaft Komponen steering rack shaft adalah sebuah shaft yang terdapat piston di salah satu sisi yang terhubung dengan power cylinder. Sementara di sisi yang lain memiliki gear yang terhubung dengan komponen pinion gear di steering gear housing. Selain itu, komponen ini juga langsung terhubung dengan roda dan juga tie rod. 5. Vane Pump Vane pump atau sering dikenal dengan nama pompa power steering ini bekerja untuk meningkatkan tekanan fluida ke seluruh bagian power steering hidrolik. Vane pump digerakan dengan memanfaatkan putaran mesin melalui pulley yang terhubung dengan v-belt. 6. Power Cylinder Power cylinder adalah tempat piston untuk menggerakan roda gigi kemudi yang di sebabkan tekanan minyak power steering yang dihasilkan dari pompa power steering. Komponen ini berupa silinder mekanis tempat piston internal yang menyatu dengan steering rack shaft. 7. High Pressure Steering Hose High pressure steering hose memiliki fungsi sebagai tempat mengalirnya minyak power steering bertekanan tinggi menuju ke control valve. Minyak power steering ini dialirkan melalui selang bertekanan tinggi menuju control valve yang ada pada control valve housing. Komponen ini terbuat dari bahan baja atau logam yang kuat terhadap tekanan dan suhu tinggi. 8. Control Valve Control valve adalah komponen yang mengatur arah aliran minyak power steering dari pompa steering sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi. Control valve di desain menyatu dengan komponen pinion gear dan diletakan pada control valve housing. Kelebihan Hydraulic Power Steering Kelebihan power steering hidrolik adalah jika salah satu komponen mengalami kerusakan bisa diperbaiki atau diganti komponen yang rusak saja. Sedangkan electric power steering rusak harus ganti satu mekanisme dan itu biayanya sangat mahal. Kelebihan lainnya yaitu perawatan power steering lebih mudah dan simpel. Kekurangan Hydraulic Power Steering Kekurangan dari power steering hidrolik adalah mekanismenya yang kurang efisien dan membebani mesin, karena vane pump memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakannya sehingga tenaga mesin menjadi kurang maksimal. Tak hanya itu saja, mobil yang menggunakan power steering hidrolik memiliki asupan bahan bakar yang lebih boros.

Agarbekerja secara maksimal, power steering memiliki komponen yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tersebut, yakni: Reservoir Tank Komponen dari power steering yang pertama yaitu reservoir tank. Komponen ini terletak pada bagian hidrolik pump, di mana fungsinya untuk menampung cadangan minyak yang dimiliki power steering. Vane Pump

Tidak banyak yang tahu kalau ternyata ada 3 jenis power steering yang banyak digunakan pada mobil. Karena yang dirasakan hanyalah steer ringan jika diputar. Dan baru mengeluh ketika steer terasa berat Tentunya solusi masalah steer atau kemudi berat bisa berbeda-beda, tergantung dari tipe power steering yang digunakan. Untuk yang hidrolik bisa saja karena minyak power steeringnya bocor. Tetapi untuk model electric tentunya penangannya berbeda. Apalagi yang model campuran hidrolik dan electrik Mari kita bahas Power Steering HidrolikBagaimana cara kerja jenis power steering hidrolik?Permasalahan yang sering ditemuiPower Steering ElektrikKomponen power steering Cara kerja jenis power steering electricPower Steering Elektrik HidrolikCatatan – cars guru Power Steering Hidrolik Ciri-ciri dari power steering hidrolik adalah menggunakan minyak power steering yang ditampung dalam reservoir. Tetapi jangan tertukar dengan jenis yang ketiga ya! Terdapat pompa power steering yang diputarkan oleh mesin melalui v-belt. Minyak power steering ini umumnya bisa menggunakan ATF Automatic Transmission Fluid. Pada beberapa merek mobil, mereka mewajibkan menggunakan Power Steering Fluid PSF tersendiri. Jadi sebaiknya ikuti rekomendasi yang tertulis pada panduan atau yang tertulis pada tutup reservoir. Berikut ini adalah gambar dari power steering hidrolik Terlihat jelas diatas terdapat beberapa komponen yaitu Reservoir atau penampung Pompa power steering yang diputar oleh mesin melalui belt. Selang hidrolik tekanan rendah dan tekanan tinggi Rack and pinion Bagaimana cara kerja jenis power steering hidrolik? Ketika mesin hidup, pompa power steering akan diputarkan oleh v-belt. Minyak power steering hanya akan berputar-putar didalam pompa. Jika steer dibelokkan, maka minyak akan disalurkan menuju rumah steer dan mendorong piston sehingga tenaga yang kita keluarkan untuk memutar roda kemudi akan lebih ringan. Permasalahan yang sering ditemui Paling banyak masalah yang ditemui pada power steering hidrolik adalah kebocoran minyak power steering. Karena bocor, maka tekanan akan berkurang sehingga power steering jadi berat. Untuk komponen yang harus diganti bisa berbeda-beda karena bisa saja kebocoran terjadi pada seal-seal power steering, atau pada selang power steering. Power Steering Elektrik Pada power steering elektrik ini tidak memerlukan minyak power steering lagi. Karena pada power steering tipe ini menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga untuk memperingan tenaga pengemudian. Sistem ini sering kita kenal dengan istilah Electronic Power Steering EPS atau Electro Mechanical Power Steering EMPS. Komponen power steering Berikut ini adalah gambaran sistem electric power steering. Dari gambar diatas, dapat kawan-kawan lihat komponennya adalah Modul power steering Motor power steering Rack and pinion Sebenarnya ada beberapa komponen lain yang tidak saya gambarkan diatas misalnya torque sensor, steering angle sensor dan lampu indikator Cara kerja jenis power steering electric Ketika kemudi diputar, maka steering angle sensor akan membaca sudut putar kemudi. Dari informasi ini maka modul power steering akan mengoperasikan motor untuk memutar steering gear sehingga kendaraan berbelok Power Steering Elektrik Hidrolik Tipe ini sebenarnya cukup jarang ditemui. Ciri-cirinya terdapat pompa power steering yang diputar oleh motor listrik yang mungkin diletakkan cukup jauh dari mesin. Itu sebabnya sering disebut jenis power steering hybrid karena campuran. Dari gambar diatas terlihat beberapa komponennya yaitu Reservoir Selang tekanan rendah dan tinggi Rack and pinion Pompa power steering electric Modul power steering Untuk power steering ini cara kerjanya mirip seperti power steering hidrolik, hanya saja pompa power steering akan hidup ketika ada perintah dari control unit Catatan – cars guru Sebelum mengerjakan keluhan yang berhubungan dengan power steering berat, ada baiknya kita mengetahui jenis power steering yang digunakan. Karena ini juga menentukan apakah kita mau menggunakan scanner mobil untuk diagnosa ataupun tidak. Selain itu jangan sampai salah diagnosa padahal penyebabnya bisa jadi dari sistem lain contohnya adalah sistem pengisian Gambar saya buat untuk

Komponenpower steering PEKAN KE 5 : Eksplorasi fenomena alam dan (mekanik, Pneumatik, Hidrolik, atau elektrik) sederhana. SLIDE MATERI 5 : Eksplorasi fenomena alam dan (mekanik, Pneumatik, Hidrolik, atau elektrik) sederhana. Quiz 13 : Gambar kerja, Prototyping PDH2G5 - DESAIN PRODUK II - PB13 - M1 - VISUALISASI 3D (PROTOTYPE) 1A PDH2G5 Power Steering Adalah – Dalam mekanisme sistem kemudi kendaraan dikenal istilah power steering. Power steering ini digunakan pada beberapa mobil terkini sebab memiliki kemampuan untuk mengatur stir mobil. Lalu apa power steering itu? Apa saja fungsi power steering? Apa saja komponen power steering? Serta bagaimana cara kerja power steering? Mobil jaman dahulu sangat simpel meskipun terapdapat berbagai kekurangan. Sebagai contoh pada komponen kemudi yang berat sehingga, waktu ada di kelokan atau tikungan pengendara harus keluarkan tenaga tambahan untuk berbelokan kemudi itu. Namun pada mobil keluaran tahun 2000-an yang telah memakai teknologi hebat pada mekanisme setir . Hal inilah yang membuat kendaraan lebih mudah berbelok. Selain itu cara kerja power steering ini benar-benar sangat penting untuk satu kendaraan khususnya pada kendaraan-kendaraan berat. Tipe ini dapat digunakan untuk mengatur arah kendaraan dengan merubah sudut belok roda. Akibatnya lebih enteng dalam mengendalikan arah kemudi mobil khususnya waktu memarkirnya. Untuk lebih jelasnya terkait power steering mulai dari fungsi, pengertian, komponen, macam, dan cara kerja power steering akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Power steering adalah mekanisme yang berperan untuk memudahkan memutar mekanisme setir hingga menghasilkan putaran setir yang enteng atau tidak memerlukan tanaga yang berati untuk mengatur setir khususnya pada kecepatan rendah dan menyesuaikan pada kecepatan menengah dan tinggi. Saat kecepatan rendah gaya gesek ban pada jalan lumayan tinggi. Pada mekanisme kemudi ini mempunyai dua tipe perlengkapan yaitu hidraulis yang memakai tenaga mesin, dan lainnya yang memakai motor listrik atau yang umum disebutkan Electrik Power Steering EPS. Sistem kemudi ini membutuhkan tenaga mesin yang digunakan untuk menggerakan pompa, sedang power steering yang memakai motor listrik, pompa di pergerakan oleh motor listrik. Ke-2 nya sama mempunyai tujuan untuk menghidupkan desakan hidraulis yang digunakan untuk menggerakan torak pada power cilinder dan memberi tambahan tenaga pada pinion dan rak. Pada saat kecepatan rendah usaha untuk memutar stir harus lebih enteng dan akan makin tinggi seiring bertambahnya kecepatan. Untuk mendapatkan gaya selanjutnya yang sama beberapa mobil mempunyai power steering. Terkadang sistem kemudi jenis ini memakai sensor yang dipasang pada gear housing yang disebut tipe power steering dengan sensor kecepatan kendaraan. Dengan ini maka kecepatan kendaraan diketahui dengan speed sensor dan desakan fluida yang bekerja pada pompa akan disesuaikan berdasar sensor kecepatan. Selain itu ada yang menggunakan sensor perputaran mesin RPM yang diletakkan pada vane pump. Ketika mencapai kecepatan spesifik maka volume saluran fluida di turunkan sehigga desakan yang bekerja pada pompa akan menyusut. Macam-Macam Power Steering Dalam perkembanganya, power steering mempunyai beberapa macam sesuai tipe kendaraan yaitu 1. Integral Hidroulis Power Steering Tipe yang pertama seringkali disebutkan dengan type recirculating ball. Kalian dapat mendapati tipe steering ini pada kendaraan memiliki bobot besar seperi bis dan truk. Ciri-ciri proses steering ini ada banyak pendorong setir, di mana mekanisme ini tidak memakai rak steer tetapi memakai serangkai gear box. Adanya gear box ini karena itu perputaran roda setir akan alami perombakan momen, oleh karenanya untuk menggerakan bis, supir bis dapat memutar roda sopir sampai seringkali perputaran. Proses tambahan tenaga berlangsung di dalam gear box untuk jenis ini. 2. Rak dan Pinion Power Steering Dan pada tipe ke-2 power steering yang memakai rak dan pinion gear. Rak steer ialah tangkai memanjang yang mempunyai roda bergigi, sesaat pinion gear ialah roda gigi yang terkait dengan rak gear. Pinion ini terhubung dengan roda setir, hingga perputaran roda setir sama dengan perputaran pinion gear. Pada rak gear yang mempunyai piston yang digunakan untuk menerima energi desakan dari fluida. 3. Electronic Power Steering EPS Dan tipe yang ketiga yaitu Electronic Power Steering EPS, yang disebut inovasi baru. Tipe ini tidak mempunyai pompa yang kadang memperberat mesin. Tipe ini memakai motor listrik langsung terhububf ke rak gear. Dan untuk mengendalikan beberapa putaran RPM motor dan ke mana arahnya, ada rangkaian penghitungan yang dibutuhkan control module. Module ini memakai beberapa data dari sensor yang terpasang, seperti sensor sudut arah setir, sensor pendeteksi kecepatan pemutaran setir, dan sensor kecepatan kendaraan. Tipe ini mempunyai keunggulan dari bidang efektivitas tenaga dan EPS lebih aman dipakai waktu kecepatan tinggi sebab motor listrik tidak berputar-putar waktu kecepatan mobil tinggi. Ini akan membuat steer lebih berat hingga konstan dalam kecepatan tinggi. Komponen Power Steering Walau terdapat tiga jenis, namun penggolongan yang umum digunakan terdapat dua yaitu hidrolik dan elektrik. Setiap tipe memiliki komponen yang berbeda beda. Komponen power steering ini terdiri dari 1. Hydrolic Power Steering Ada banyak komponen pada tipe hidrolik yang sama-sama bekerja bersama dalam mengurangi beban setir waktu membelok. Berikut komponen-komponennya a. Reservoir Tank Reservoir tank adalah komponen yang berperan untuk simpan atau memuat cadangan minyak. Pada tutupnya diperlengkapi dengan sirkulasi untuk mengendalikan desakan udara dan kestabilan saluran minyak. b. Vane Pump Pompa jenis vane pump ini berperan untuk memompa fluida supaya dapat mengalir ke semua mekanisme hidrolik pada sistem kemudi. c. Control Valve Komponen ini berperan untuk mengendalikan saluran fluida atau minyak yang bertekanan sesuai arah setir. d. Power Silinder Terdapat komponen power silinder yang digunakan sebagai penerima dan penerus tekanan dari fluida atau minyak ke rak and pinion. e. Steering Gear Steering gear yang terbagi dalam komponen rak and pinion mempunyai fungsi selaku penyambung atau pemindah tenaga putar dari steering colomb ke steering linkage. f. Stering Linkage Komponen yang ini berperan untuk melanjutkan pergerakan steering gear ke roda sesuai arah setir yang diharapkan sopir. g. Steering Hose Steering hose berperan selaku aliran fluida atau minyak yang dibuat dari logam. Hingga, tahan panas dan tahan pada desakan tinggi. Komponen ini tersambung dari vane pump – control valve – steering gear. h. Oil Hidrolik Oil adalah komponen yang harus ada di tipe hidrolik ini. Ini karena mekanisme kerjanya tersebut yang manfaatkan desakan dari fluida atau minyak. 2. Electronic Power Steering EPS Ada banyak komponen EPS yang sama-sama bekerja dalam mengurangi beban kendaraan waktu membelok. Beberapa komponen ini benar-benar berbeda jauh dengan tipe hidrolik. Sebab pada intinya komponen ini memakai mekanisme automatis tidak memakai fluida atau minyak. a. Electronic Controle Module ECM Komponen yang ini adalah otak dari mekanisme EPS. Secara singkat, electronic controle module adalah komponen yang berperan untuk mengendalikan dan memberi perintah. b. Motor Listrik Motor listrik adalah komponen yang bekerja langsung dalam menolong mengurangi beban perputaran setir atau kemudi. c. Vehicle Speed Sensor Komponen ini sebuah sensor yang berperan untuk memberi data berkenaan kecepatan mobil. d. Torque Sensor Torque sensor sebuah sensor yang berperan untuk memberitahukan info waktu setir mulai diputar. e. Steering Clutch Clutch atau kopling berperan untuk menyambungkan dan melepas motor listrik dengan tangkai setir kemudi. Terletak sendiri ada di ke-2 nya. f. Noise Suppressor Komponen ini sebuah sensor yang berperan untuk mengetahui mesin sedang bekerja atau mungkin tidak. g. On-board Diagnostic On-board diagnotic sebuah panel tanda atau komponen yang akan memberitahu bila berlangsung permasalahan pada mekanisme ESP. Komponen ini berada di panel instrumen kendaraan. 3. Semi Electric Power Steering Hydro-Electric power steering adalah kombinasi di antara mekanisme hidrolik dengan mekanisme automatis. Karena itu komponennya juga adalah kombinasi dari ke-2 nya. Di mana tipe ini manfaatkan fluida atau minyak yang digerakan oleh pompa memakai motor listrik bukan memakai mesin kembali. Tentang hal fungsi setiap komponennya masih sama. Prinsip Kerja Power Steering Untuk prinsip kerja power steering bekerja dengan memberi assist atau kemampuan tambahan pada rak langsung menggerakan roda depan kendaraan. Di sini sopir akan berbelokan setir lalu dari setir bakal ada proses steering mekanisme sampai ke rak. Pada rak ada kembali proses power assist yang akan memberi tenaga lebih dari rak steer waktu bergerak. Hingga setir akan berasa lebih enteng waktu memutar roda setir. 1. Proses Steering Assit Biasanya proses tambahan tenaga ini berbentuk mekanisme hidrolik. Di mana ada satu komponen namanya pompa hidroulik yang memompa fluida. Fluida yang dikasih desakan oleh pompa, mempunyai energi pencet. Dan energi pencet ini akan disambungkan ke steering rak agar mengurangi beban steer. Dan proses yang lain ramai dipakai ialah memakai bebatuan motor listrik, satu motor diletakkan pada rak steer dan motor ini sanggup berputar-putar kekiri atau kebalikannya bergantung belok arah steer. 2. Cara Kerja Steering Assit Jika hidrolik assist itu memakai pompa hidrolik yang digerakan mesin, sesaat arah tenaganya ditata memakai rangkaian katup yang berada pada steering pinion. Pada tipe motor listrik, memakai kontribusi tenaga listrik di mana arah perputaran motor itu didapatkan dari steering angle sensor yang ada pada roda setir. Cara Kerja Power Steering Dari ke-3 tipe tersebut mempunyai cara kerja yang lain yaitu 1. Hydrolic Power Steering a. Lurus Pada keadaan lurus karena itu roda akan berjalan lurus. Control valve masih berada di status netral. Berarti control valve tutup jalan untuk fluida atau minyak dan mengembalikannya mengucur ke vane pump. Keadaan semacam ini tidak memunculkan desakan pada salah satunya segi. Dalam makna desakan minyak netral pada dua segi. b. Berbelok Pada status membelok mekanisme hidrolik akan memperoleh desakan. Baik membelok menuju kanan atau menuju kiri. Desakan atau dorongan tersebut yang akan menolong kurangi berat waktu membelok. Cara kerjanya sendiri di saat setir atau kemudi dibelokan karena itu roda akan turut membelok. Ini memacu control valve turut bergerak dan buka jalan untuk minyak yang bertekanan tinggi untuk menggerakkan piston menolong steering gear untuk kurangi usaha putar. 2. Electronic Power Steering ESP EPS berlainan dengan tipe hidrolik. Cara kerja ESP dikerjakan secara automatis. Minimal bisa dipisah dalam langkah-langkah Waktu kunci contact ada di status β€œON” karena itu Electronic Controle Module ECM posisi standby. Disamping itu, panel tanda akan turut berpijar dan redup kembali lagi waktu mesin sudah hidup. Waktu mesin mulai hidup karena itu ECM memberi perintah untuk aktifkan motor listrik dan clutch akan menyambungkan tangkai setir atau kemudi denga motor elektrik. Waktu setir mulai diputar karena itu torque sensor akan mengetahui berapakah besar mobil berputar-putar dan memberi info itu pada EMC. Kemudian EMC akan memberi arus listrik pada motor sesuai data yang dikatakan. Dengan begitu motor listrik akan memutar gigi setir. Hingga, beban waktu membelok lebih enteng. Vehicle speed sensor sendiri akan memberi info jika kecepatan kendaraan lebih dari 80 Km/Jam. Hingga EMC akan hentikan saluran listrik pada motor dan mekanisme setir jadi berat kembali lagi. 3. Semi Electric Power Steering Cara kerja tipe ini ialah kolaboratif di antara mekanisme hidrolik dan mekanisme automatis. Di mana fluida akan dipompa oleh motor listrik dan seterusnya sama juga seperti mekanisme hidrolik. Cara Perawatan Power Steering Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga sistem ini agar tetap dapat bekerja maksimal dalam jangka waktu yang lama. Cara perawatan power steering diantaranya yaitu Jika kedaraan ingin belok seharusnya jalan atau gerak dahulu baru belok. Jangan terlali kerap berbelokan stir sampai mentok/patah kelamaan. Pilih minyak hidrolik yang orisinal tipe STF Pilih spear part yang orisinal bila service Untuk hidroulis tipe rak steer, dianjurkan tiap membersihkan kendaraan karet perlindungan boot steer kanan dan kiri dicheck, apa terlepas, robek atau berlangsung kerusakan lainnya. Bila parkirkan kendaraan sebaiknya status roda sisi depan harus lurus. Pakai ban dengan tingkat gesekan yang rendah. Diatas merupakan ulasan terkait power steering mulai dari fungsi, pengertian, komponen, macam, dan cara kerja power steering. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
KomponenSteering Gear PDF. Online PDF Related to Komponen Komponen Steering Gear.Get Access Komponen Komponen Steering GearPDF and Download Komponen Komponen Steering Gear PDF for Free.KOMPONEN-KOMPONEN PENDIDIKAN Pembinaan Dan Bimbingan Kepada Masyarakat Baik Dalam Bidang Atau Nilai-nilai Kemasyarakatan Juga Nilai-nilai Kerohanian. Kurang nya oli power steering bisa di sebabkan karna adanya
Gambar 1- Rangkaian Power Steering mengemudikan kendaraan roda empat, kadang kita menemukan kendaraan yang mudah untuk dikendarai dan ada juga yang sulit. Salah satu faktornya adalah dari sistem kemudi . Pada kendaraan konvensional, sering kita jumpai suatu kendaraan masih menggunakan sistem kemudi manual steering system yang sangat berat sekali untuk membelokkan roda kemudinya sehingga membuat pengemudi cepat lelah. Namun pada kendaraan modern sekarang, hampir semua kendaraan roda empat mudah untuk dibelokkan. Pa da kesempatan ini, kita akan membahas tentang prinsip kerja power steering yang dapat membuat kendaraan dengan mudah untuk Power Steering SystemPower Steering System merupakan sistem kemudi yang dapat mengurangi usaha dari pengemudi untuk mengendalikan kemudi kendaraan dengan menyediakan tenaga tambahan dari luar tenaga pengemudi. Penggunaan power steering dapat meningkatkan kemampuan kemudi dari semua poin, namun tidak banyak mobil yang menggunakan power steering sebagai instalasi stAndarnya. Power steering system dapat digunakan baik pada rack-and-pinion maupun sistem kemudi konvensional. Secara normal power steering menggunakan tenaga dari mesin untuk mem-pompa sistem hidrolik yang nantinya akan memberikan tenaga tambahan dalam mengemudikan garis besar, power steering terdapat dua jenis, yaitu jenis stAndard dan jenis PPS progressive power steering. Dan kedua jenis ini sama-sama memiliki sebuah sistem recirculating ball dan hydraulic control valve tipe PPS progressive power steeringKecepatan kendaraan akan dideteksi oleh sebuah sensor kecepatan dan tekanan fluida yang menggerakkan piston secara bervariasi. Ketika kendaraan berhenti atau bergerak dalam kecepatan rendah, mka tekanan fluida akan meningkat untuk mengakomodasi kebutuhan daya untuk kemudinya. Pada saat kecepatan tinggi, tekanan fluida akan berkurang untuk mengakomodasi kebutuhan kemudi dan menyesuaikan dari respon roda kemudi sehingga lebih 2- StAndar Power Steering dan PPS POWER STEERINGVane PumpBagian utama dari vane pump, seperti cam ring, rotor, vane dan flow control valve merupakan komponen yang memiliki tingkat presisi yang tinggi dan harus dikerjakan secara hati-hati. Hal ini dikarenakan pompa ini menghasilkan fluida bertekanan sangat tinggi. O-ring digunakan untuk membentuk lapisan sea dalam mencegah kebocoran pada sambungan tiap bagiannya. Ketika pada perakitan ulang, selalu digunakan O-ring yang baru. Di dalam flow control valve katup pengatur aliran, terdapat sebuah relief valve katup pembebas yang mengatur tekanan maksimum dari pompa. Jumlah dari tekanan maksimum ini sangat penting. jika terlalu rAndah maka akan terjadi kehilangan daya dalam membantu penambahan daya pada kemudi dan jika terlalu tinggi maka merusak relief 3- Vane Pump Gear HousingMerupakan tempat dimana terdapat roda gigi kemudiGambar 4- Steering Gear Housing CylinderMerupakan tempat piston bekerja menggerakkan roda gigi kemudi. Power Cylinder merupakan sebuah silinder mekanik yang mengandung sebuah piston internal yang terhubung dengan sebuah output rod. Power Cylinder ditempatkan pada steering linkage, biasanya terletak pada tengah-tengah dari relay rod. Kemudian Cylinder output diletakkan pada rangka kendaraan, biasanya melalui sebuah double bushing. Fluida hidrolik memasuki power piston melalui high pressure hoses dari 5- Power Cylinder Control ValveKebanyakan power steering gear menggunakan rotary valve mirip seperti yang digunakan dalam rack and pinion power steering. Rotary control valve merupakan komponen yang berfungsi untuk mangatur arah aliran fluida dari 6- Rotary Control Valve Post navigation
4 Setelah dilakukan pengamatan pada mobil kijang yang menggunakan power steering tipe rack and pinion maka meniru tata letak komponen power steering dimana power cylinder dipasang pada crossmember sedangkan vane pump dipasang di atas dudukan kompresor ac. Gambar 3.1. Sistem kemudi model rack and pinion Sumber. Pengertian Power SteeringKomponen dan Fungsi Power SteeringHydrolic Power Steering Electronic Power Steering ESPHydro-Electric Power SteeringCara Kerja Power Steering Hingga sekarang mobil masih menjadi moda transportasi yang banyak diminati. Bahkan semakin diminati. Hal ini dikarenakan mobil di era modern yang semakin canggih dengan fiturnya yang kompleks dan terus di-upgrade menyesuaikan kebutuhan masa kini. Berbeda dengan mobil zaman dulu yang masih sederhana dan cara mengendarainya pun masih merepotkan. Salah satunya pada komponen setir yang masih berat. Sehingga, saat berada di tikungan atau belokan pengendara harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membelokan setir tersebut. Namun, hal ini tidak terjadi pada mobil di era 2000-an yang sudah menggunakan teknologi canggih pada sistem kemudi atau power steering. Itulah yang membuat mobil zaman sekarang bisa dengan mudahnya berbelak-belok di tikungan. Lalu apa sih sebenarnya power steering? Apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya sehingga bisa mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil? Pengertian Power Steering Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi. Secara umum kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil. Terutama pada saat berbelok. Power steering akan meringankan beban dari gaya yang dihasilkan mobil saat berbelok. Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil, di antaranya Tipe pertama, hydrolic power steering. Tipe ini secara sistem memanfaatkan tekanan fluida minyak untuk bekerja. Tipe ini banyak digunakan pada mobil seri pertama dan mobil truk. Tipe kedua, Electronic Power Steering EPS. Tipe kedua ini merupakan tipe terbaru yang menggunakan sistem otomatis motor listrik. Kebanyakan mobil baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini. Tipe ketiga, Hydro-Electric Power Steering. Tipe ketiga ini merupakan tipe gabungan dari sistem hidrolik dan elektrik. Komponen dan Fungsi Power Steering Meskipun ada tiga jenis power steering namun ketiganya tetap mempunyai fungsi yang sama. Secara umum berfungsi untuk meringankan beban kemudi saat berbelok. Namun, secara spesifik akan dibedakan berdasarkan masing-masing komponennya. Hydrolic Power Steering Ada beberapa komponen power steering hidrolik yang saling bekerjasama dalam meringankan beban kemudi saat berbelok. Berikut adalah komponen-komponennya Reservoir Tank Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan atau menampung cadangan minyak power steering. Pada tutupnya dilengkapi dengan ventilasi untuk mengatur tekanan udara dan stabilitas aliran minyak power steering. Vane Pump Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi untuk memompa fluida atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem hidrolik. Control Valve Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida atau minyak yang bertekanan sesuai dengan arah kemudi. Power Cylinder Power cylinder merupakan komponen yang berfungsi menyalurkan aliran fluida atau minyak ke steering gear rack and pinion. Steering Gear Steering gear yang terdiri dari komponen rack and pinion memiliki fungsi sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar dari steering colomb ke steering linkage. Stering Linkage Komponen yang satu ini berfungsi untuk meneruskan gerakan steering gear ke roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi. Steering Hose Steering hose atau selang power steering berfungsi sebagai saluran fluida atau minyak yang terbuat dari logam. Sehingga, tahan panas dan tahan terhadap tekanan tinggi. Komponen ini terhubung dari vane pump – control valve – steering gear. Oil Power Steering Oil power steering atau minyak power steering merupakan komponen yang memang harus ada pada jenis power steering hidrolik ini. Hal ini dikarenakan sistem kerjanya itu sendiri yang memanfaatkan tekanan dari fluida atau minyak. Electronic Power Steering ESP Terdapat beberapa komponen pada electronic power steering yang saling bekerja dalam meringankan beban kendaraan saat berbelok. Komponen-komponen ini sangat jauh berbeda dengan power steering jenis hidrolik. Karena pada dasarnya komponen ini menggunakan sistem otomatis tidak menggunakan fluida atau minyak. Berikut adalah beberapa komponen electronic power steering Electronic Controle Module ECM Komponen yang satu ini merupakan otak dari sistem electonic power steering. Singkatnya, electronic controle module merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur dan memberikan perintah. Motor Listrik Motor listrik merupakan komponen yang bekerja secara langsung dalam membantu meringankan beban putaran kemudi atau setir. Vehicle Speed Sensor Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberikan data mengenai kecepatan mobil. Torque Sensor Torque sensor merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberitahu informasi saat kemudi mulai diputar. Steering Clutch Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi setir. Letaknya sendiri berada di antara keduanya. Noise Suppressor Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak. On-board Diagnostic On-board diagnotic merupakan sebuah panel indikator atau komponen yang akan memberi tahu jika terjadi masalah pada sistem ESP. Komponen ini terletak di panel instrumen kendaraan. Hydro-Electric Power Steering Seperti yang disampaikan di atas Hydro-Electric power steering merupakan gabungan antara sistem hidrolik dengan sistem otomatis. Maka komponennya pun merupakan gabungan dari keduanya. Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan mesin lagi. Adapun fungsi tiap komponennya masih sama. Cara Kerja Power Steering cara kerjapower steering Dari ketiga jenis power steering tersebut ketiganya memiliki cara kerja yang berbeda. Hal ini dikarenakan tiap-tiap komponennya yang berbeda. Hydrolic Power Steering Sistem power steering hidrolik bekerja secara manual sesuai dengan posisi kemudi atau setirnya. Posisi Lurus Pada kondisi lurus maka roda pun akan berjalan lurus. Sehingga, control valve berada di posisi netral. Artinya control valve menutup jalan bagi fluida atau minyak dan mengembalikannya mengalir ke vane pump. Kondisi seperti ini tidak menimbulkan tekanan pada salah satu sisi. Dalam arti tekanan minyak netral pada dua sisi. Posisi Belok Pada posisi berbelok sistem power steering akan mendapatkan tekanan. Baik berbelok ke arah kanan maupun ke arah kiri. Tekanan atau dorongan tersebutlah yang akan membantu mengurangi berat saat berbelok. Cara kerjanya sendiri pada saat kemudi atau setir dibelokan maka roda akan ikut berbelok. Hal ini memicu control valve ikut bergerak dan membuka jalan bagi minyak yang bertekanan tinggi untuk mendorong piston membantu steering gear untuk mengurangi usaha putar. Electronic Power Steering ESP Electronic power steering atau ESP berbeda dengan jenis hidrolik. Cara kerja ESP dilakukan secara otomatis. Setidaknya dapat dibagi dalam beberapa langkah Saat kunci kontak berada di posisi β€œON” maka Electronic Controle Module EMC sudah berada dalam kondisi hidup. Selain itu, panel indikator power steering pun akan ikut menyala dan redup kembali saat mesin telah hidup. Saat mesin mulai hidup maka EMC memberikan instruksi untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi atau setir denga motor elektrik. Saat kemudi mulai diputar maka torque sensor akan mendeteksi berapa besar mobil berputar dan memberikan informasi tersebut pada EMC. Setelah itu EMC akan memberikan arus listrik pada motor sesuai dengan data yang disampaikan. Dengan demikian motor listrik akan memutar gigi kemudi. Sehingga, beban saat berbelok lebih ringan. Sedangkan peran vehicle speed sensor sendiri akan memberikan informasi apabila kecepatan kendaraan lebih dari 80 Km/Jam. Sehingga EMC akan menghentikan aliran listrik pada motor dan sistem kemudi menjadi berat kembali. Salah satu keuntungan menggunakan ESP adalah adanya lampu indikator. Jika dalam kerjanya power steering tidak optimal dengan ditandai lampu indikator yang menyala itu artinya ada masalah pada power steering. Anda harus segera memeriksanya atau membawanya ke bengkel. Hydro-Electric Power Steering Cara kerja power steering jenis ketiga ini adalah kolaboratif antara sistem hidrolik dan sistem otomatis. Dimana fluida akan dipompa oleh motor listrik dan selanjutnya sama saja seperti sistem hidrolik. Referensi credit image
Denganadanya power steering, pengemudi dapat memutar setir dengan lebih ringan pada saat kendaraan akan berbelok. Jika mobil yang menggunakan power steering mulai terasa berat memutarkan roda kemudinya, hal ini menandakan adanya komponen power steering yang bermasalah. Untuk menghindari hal tersebut, perlu adanya pengecekan dan perawatan
Pengemudi kendaraan roda empat kerap masih bertanya-tanya mengenai fungsi power steering. Padahal power steering sangat bermanfaat bagi pengemudi. Power steering memiliki manfaat yang cukup besar bagi pengemudi, khususnya ketika berkendara. Manfaat yang paling bisa dirasakan saat kalian menyetir dalam keadaan lurus, berbelok dan lainnya. Sebagai gambaran untuk kalian, power steering merupakan salah satu komponen atau alat yang digunakan pada sistem kemudi mobil. Tugas utamanya untuk meringankan putaran kemudi, supaya pengendara lebih ketika menyetir. Power steering sendiri terdiri dari beberapa jenis yang kerap digunakan dalam sistem kemudi di mobil. Terlebih saat ini mobil-mobil keluaran terbaru, umumnya sudah dilengkapi dengan komponen yang satu ini. Lalu apa sebenarnya yang menjadi fungsi power steering di mobil? Simak ulasan lengkapnya berikut ini Mengenal Lebih Dalam Fungsi Power Steering Ketahui fungsi power steering dan cara kerjanya Gambaran singkat mengenai fungsi power steering, sejatinya hadir untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir. Lingkar kemudi yang dilengkapi dengan power steering akan balik ke posisi semula, setelah digunakan untuk berbelok. Dengan kata lain, power steering lebih meringankan beban berat pada setir ketika berbelok. Jika tidak dilengkapi dengan power steering, tentunya akan lebih mempersulit pengemudi. Pasalnya pengemudi harus mengerahkan seluruh tenaganya hanya untuk belok. Belum lagi pengemudi harus mengeluarkan ekstra tenaga untuk dapat membalikan arah setir ke posisi semula. Tentunya jika tidak dilengkapi dengan power steering setir akan terasa lebih berat dan melelahkan. Apalagi jika kalian menghadapi jalan yang berkelok, seperti daerah perbukitan atau pegunungan. Jika mobil tidak dilengkapi dengan power steering, dipastikan saat kalian berkendara cenderung cepat lelah. Bila kalian penasaran ingin mencobanya, bisa mencoba pada mobil-mobil keluaran lawas. Electric Power Steering Contoh Electric Power Steering EPS Sekadar informasi lanjut mengenai fungsi power steering. Tercatat ada dua jenis power steering yang tersedia dipasaran saat ini, yakni jenis power steering elektrik dan hidrolik. Meski kedua jenis power steering tersebut berbeda, namun sebagian besar cara kerjanya serupa, lho! Pembedanya hanya pada power steering tipe elektrik, bekerja menggunakan motor yang digerakkan oleh listrik. Sementara power steering hidrolik menggunakan cairan atau fluida. Khusus untuk mobil-mobil keluaran terbaru, saat ini umumnya sudah dilengkapi dengan power steering elektrik. Sebagai contohnya Toyota Yaris, Honda Jazz, Suzuki Karimun Wagon R, dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan power steering tipe EPS atau tipe elektrik, perawatannya cenderung lebih mudah. Faktor yang sangat penting ialah jangan sampai komponen terkena air. Biasanya hal ini terjadi karena mobil menerabas banjir. Kerusakan terjadi karena komponen power steering yang menggunakan kelistrikan terkena air. Jika kalian nekad untuk menerabas banjir, kerusakan terparah bakal mengenai dinamo penggeraknya. Apabila hal ini sudah terjadi, dampaknya bisa menyebabkan setir tidak dapat berfungsi. Setir pun akan sangat berat ketika dibelokkan, dan yang tak kalah penting. Kalian harus mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan penggantian komponen yang satu ini. Banderol untuk penggantian power steering elektrik pun mencapai jutaan rupiah. Tergantung dari tipe mobil yang kalian gunakan. Cara Kerja Electric Power Steering MG ZS merupakan salah satu mobil yang dilengkapi power steering dan bisa diubah bobot kemudinya sesuai kebutuhan pengendara. Seperti yang sudah disebutkan di atas, fungsi power steering untuk meringankan beban pengemudi ketika memutar setir. Hanya saja khusus untuk electric power steering EPS, cara kerjanya menggunakan komponen elektrik dan komputer. Ada beberapa komponen penting di EPS, semuanya berkaitan satu sama lain. Cara kerja EPS menggunakan motor elektrik dan berhubungan langsung dengan batang setir steering column. Posisi EPS biasanya berada di bawah dasbor atau di ruang mesin. Begitu mesin dihidupkan, noise suppressor langsung memberi informasi pada control module. Lalu komponen ini mengaktifkan EPS dan menghubungkannya dengan batang setir untuk memperingan kerja pengemudi dalam memutar setir. Sementara itu informasi arah dan kecepatan putaran setir disampaikan torque sensor ke control module. Dengan informasi tersebut, komputer mengatur mengatur besarnya arus listrik ke motor agar bisa berputar sesuai arah dan kecepatan yang diminta. Di beberapa kendaraan modern, EPS lebih canggih lagi karena memiliki speed sensor yang membaca kecepatan kendaraan. Jadi ketika mobil mencapai kecepatan tertentu maka setir bisa menyesuaikan menjadi semakin berat atau semakin ringan. Biasanya kalau pada kecepatan tinggi, setir jadi lebih berat gar lebih safety. Sementara pada kecepatan rendah, setir berubah sangat ringan agar memudahkan parkir atau bermanuver di jalanan padat. Power Steering Hidrolik Kelemahan power steering hidrolik, setir tidak terlalu ringan. Sementara untuk power steering hidrolik, untuk bergerak menggunakan fluid atau cairan. Power steering hidrolik pun cukup banyak digunakan pada produk mobil-mobil keluaran lawas. Contoh mobil yang menggunakan power steering hidrolik yang bekerja menggunakan tekanan fluid meliputi Isuzu Panther, Chevrolet Aveo, Toyota Kijang, dan beberapa kendaraan jenis truk. Meski terkesan lawas, namun power steering hidrolik tak kalah dengan power steering tipe elektrik, Sob! Salah satu kelebihan sistem hidrolik adalah kuat untuk menahan beban berat. Maka dari itu sering dipakai oleh truk. Terkait perawatannya, power steering hidrolik tidaklah sulit. Asalkan kalian rutin untuk melakukan pemeriksaan komponen yang satu ini. Jangan sampai kalian mengeceknya setelah timbul kerusakan. Terpenting dalam merawat power steering khusus untuk tipe hidrolis adalah rutin mengganti oli. Mengganti oli power steering secara rutin mampu memperpanjang usia komponen tersebut. Idealnya dilakukan pergantian setiap setahun sekali. Penggantian itu dilakukan dengan menguras oli secara menyeluruh dengan alat vakum. Untuk pengisian kembali, biasanya membutuhkan sekitar 2,5 liter oli. Biayanya pun terjangkau hanya Rp 300 ribu yang berlaku untuk semua jenis mobil. Apabila oli tidak rutin diganti, bakal menyebabkan karet-karet atau sil mudah getas. Oli power steering yang lama tidak diganti sifatnya bisa berubah. Gejalanya bisa dilihat dari perubahan warna dari merah bening, bakal keruh karena terkontaminasi kotor. Hal ini menyebabkan karet-karet di rack steer jadi rusak dan akhirnya terjadi kebocoran. Cara Kerja Power Steering Hidrolik Chevrolet Aveo merupakan salah satu contoh mobil yang menggunakan power steering hidrolik Selain perlu mengenal fungsi power steering, kalian juga perlu mengenal cara kerjanya yang ternyata sangat rumit. Padahal jika mengacu pada prosesnya terbilang sederhana dan juga simpel. Setidaknya ada dua tahap bagaimana power steering bekerja. Mulai dari posisi setir netral, di mana roda ban lurus ke depan, dan posisi setir membelok. Untuk lebih jelasnya, berikut ini Moladin akan menjabarkan secara rinci Posisi Setir Lurus atau Netral Setir dalam kondisi lurus, bagian dari cara kerja power steering Mengenal lebih jauh mengenai fungsi power steering dan cara kerjanya. Dalam kondisi netral atau setir dan ban lurus, power steering bekerja saat katup di tengah. Katup pengendali akan berada di posisi lurus. Selanjutnya fluid yang ada didalamnya akan bergerak melalui satu katup pengendali. Aliran ini akan menuju ke bagian relief port. Dari relief port kemudian minyak akan kembali ke pompa. Alhasil jika tidak ada tekanan sama sekali, maka kedua sisi sisi kanan dan kiri ini tidak akan bergerak. Posisi Setir Berbelok Dalam kondisi setir berbelok atau memutar, power steering meringkan kerja pengemudi Cara kerja di atas sedikit berbeda ketika posisi setir membelok atau berputar. Katup pengontrol langsung bergerak menuju saluran minyak. Pergerakan ini membuat saluran lainnya akan terbuka. Lalu menyebabkan perubahan pada volume aliran minyak, sehingga tekanan akan terjadi di posisi ini. Gimana sekarang sudah ada gambaran mengenai fungsi power steering dan cara kerjanya? Selanjutnya kamu juga perlu mengetahui sejumlah jenis power steering yang tersedia dipasaran. Semoga informasi mengenai fungsi power steering berikut cara kerja dan jenisnya ini dapat bermanfaat buat kalian. Baca juga Toyota Fortuner Facelift 2020 Rilis Oktober, Ini Bocorannya! Menakar Kiprah Mobil Listrik Toyota di Tanah Air, Laku? 7 Penyebab Motor Matic Mati Mendadak, Sudah Tahu? Deni Ferlindungan Seorang jurnalis yang berkecimpung di dunia otomotif sejak 2011. Menyukai seluk beluk seputar otomotif baik roda dua dan empat. Kini memiliki hobi bersepeda keliling kota.
Gambar Komponen power steering Prinsip kerja FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI Semester IV. POMPA POWER STEERING. No. JST/OTO/PTO 6322/03. 100 menit. Tanggal : 14 Maret 2016. Gambar. Prinsip kerja power steering Tekanan hidrolis bekerja pada piston yang terdapat pada silinder. Advertisement Jenis Power Steering – Sistem power steering adalah sebuah sistem yang dirancang untuk memberikan assist berupa tekanan kearah rack steer agar proses pengendalian roda kemudi bisa lebih ringan. Hal ini cukup penting khususnya pada kendaraan berbobot besar jika tidak dilengkapi dengan power steer ini maka akan sangat menguras tenaga pengemudinya. Pengendalian roda kemudi juga tidak responsif karena perlu waktu lama untuk mengubah arah roda. Sehingga sistem power steering juga berpengaruh pada keamanan kendaraan. Sebelumnya, sistem steering hanya memanfaatkan model recirculating ball yang akan mereduksi putaran roda kemudi untuk menghasilkan moment puntir yang besar. Namun cara itu juga tidak terlalu efektif karena untuk membelokan roda kita perlu memutar steer hingga 3 sampai 4 kali putaran. Pada tipe satunya, yakni tipe rack and pinion memiliki putaran kemudi lebih kecil sehingga maksimal 2 putaran saja roda sudah mentok. Namun, tanpa adanya power steering rasanya sistem ini akan cukup memakan energi. Pasa sistem power steer yang akan kita bahas, setidaknya ada tiga macam model power. Yakni tipe hiodrolik, tipe elektrik dan tipe hybrid. agar lebih jelasnya silahkan simak tipe dan jenis power steering berikut ; 1. Hydrolic Power Steering Sesuai namanya, tipe power steering hidrolik menggunakan fluida sebagai media penghantar tenaga. Sementara powernya dihasilkan dari putaran mesin. Cara kerjanya, ketika roda kemudi diputar maka akan ada serangkaian katup yang akan membuka aliran hidrolik dari pompa ke rack steer. Karena mesin sedang dalam posisi hidup maka putaran mesin akan meningkatkan tekanan hidrolik yang disalurkan kedalam rack steer. Didalam rack steer fluida ini mendorong arah pengemudian. Komponen pada sistem power stering hidrolis adalah sebagai berikut Pompa power, fungsinya mengubah sebagian energi mesin ke tekanan hidrolis Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memiliki ruang fluida untuk melakukan power assist. Pinion and vane, merupakan roda gigi yang terhubung dengan poros roda kemudi dan mengatur arah aliran fluida berdasarkan arah putar kemudi. Fluida, sebagai media pengantar tekanan dari pompa. Fluida yang digunakan umumnya menggunakan fluida berjenis ATF automatic transmission fluid atau oli transmisi matic. Reservoir, berfungsi menampung cadangan fluida dari dalam sistem. Kelemahan sistem ini adalah karena menggunakan tenaga mesin, maka jika mesin mogok, steer akan terasa sangat berat. Selain itu daya mesin juga tidak maksimal karena dibenani pompa power steer. 2. Elektrik Power Steering img by Seperti namanya, jenis power steering ini tidak lagi menggunakan tekanan fluida namun sudah menggunakan tenaga listrik. Cara kerjanya, ada sebuah sensor arah kemudi yang juga bisa mendeteksi moment puntir dari roda kemudi. Sensor tersebut menjadi acuan bagi motor steer untuk memutar rack steer. Lokasi motor sudah terpaut pada steering rack sehingga begitu sinyal pengemudian hadir, motor langsung bekerja. Komponen pada sistem elektronik power steering adalah Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memanjang antara tie rod kiri dan kanan yang juga digunakan sebagai tempat untuk power assist. Steering motor, terletak pada steering rack, komponen ini berfungsi menyediakan tenaga putar untuk meringankan beban pengemudian. Steering and torque sensor, sensor yang akan mendeteksi arah serta moment pengemudian. Sensor ini bisa secara akurat mendeteksi berapa keceptan kemudi yang diputar oleh pengemudi. EPS Module, sebuah rangkaian elektronik untuk menentukan kinerj motor berdasarkan data sensor. Arus listrik, komponen ini sangat penting karena berfungsi sebagai sumber tenaga penggerak EPS. Kelebihan sistem power steering elektrik ini adalah tidak membebani mesin, sehingga tenaga mesin akan lebih maksimal untuk menggerakan powertrain, sehingga lebih bertenaga dan lebih irit. Pengendalian steer juga bisa bervariasi, hal ini karena daya motor elektrik ini tidak tetap besaranya. Hal tersebut dipengaruhi oleh pembacaan sensor torque pada steering coloumn Namun, sistem elektrik power steering lebih rentan khususnya jika menerjang genangan air. Letak motor listrik yang berada dibawah akan berpotensi menimbulkan masalah jika covernya kurang rapat. Selain itu, jika aki yang dipakai tekor maka pengendalian steer akan sangat berat. 3. Hybrid Power Steering Elektro-Hydro Power steer Tipe ketiga merupakan kombinasi antara tipe elektrik dan tipe hidrolik. Pada sisi aktuator yakni pada steering rack, cara kerjanya sama seperti sistem hidrolik dimana sebuah steering vane dipakai untik menentukan arah assist. Namun tekanan hdirolik tidak berasal dari pompa mesin, melainkan dari pompa elektrik. Artinya, mesin tidak dibebani oleh power steering namun tetap memakai sistem hidrolik agar sistem kemudi bisa lebih awet. Demikian artikel lengkap mengenai macam macam power steering pada mobil, semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua. Facebook Twitter Whatsapp Powersteering hidrolik memanfaatkan tekanan hidrolik untuk membantuk meringankan roda kemudi saat diputar. Tekanan hidrolik ini berasal dari pompa power steering. Selain pompa power steering, pada power steering terdapat beberapa komponen utama, yaitu : Power steering pada kendaraan berfungsi untuk meringankan pengemudi disaat memutar roda kemudi. Sistem power steering pada kendaraan dibagi menjadi tiga tipe pada umumnya, yaitu tipe power steering hidrolik, tipe power steering elektrik dan tipe power steering hidrolik elektrik. Power steering hidrolik memanfaatkan tekanan hidrolik untuk membantuk meringankan roda kemudi saat diputar. Tekanan hidrolik ini berasal dari pompa power steering. Selain pompa power steering, pada power steering terdapat beberapa komponen utama, yaitu Pompa power steering Pompa power steering berfungsi untuk menghasilkan tekanan hidrolik pada sistem. Tekanan ini berasal dari proses pemompaan pada pompa. Pompa power steering ini digerakkan oleh poros engkol melalui sambungan puli dan v-belt. Pada umumnya, jenis pompa power steering adalah pompa jenis vane. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini Cara kerja Jika rotor di dalam pompa berputar karena digerakkan oleh poros engkol melalui puli dan v-belt maka akan membuat vane yang ada pada rotor tersebut terlempar keluar karena gaya sentrifugal sehingga akan menekan dinding dan menyebabkan vane tersebut menghisap dan menekan fluida. Didalam pompa power steering juga dilengkapi dengan regulator valve katup regulator yang berfungsi untuk mengontrol tekanan hidrolik agar tekanan tidak melebihi tekanan spesifikasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini Control valve Selain pompa power steering, didalam sistem power steering hidrolik terdapat komponen control valve katup pengontrol yang memiliki fungsi untuk mengatur aliran fluida dari pompa ke silinder pada bagian sebelah kiri atau kanan pada saat roda kemudi diputar ata diarahkan kembali ke reservoir pada saat roda kemudi tidak diputar atau berjalan lurus. Cara kerja Pada saat kendaraan berjalan lurus Unit control valve pada posisi netral, pada saat ini telah diatur sedemikan rupa agar fluida hidrolik dari pompa mengalir kembali ke kedua sisi kerja silinder dan ke reservoir. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini Pada saat kendaraan belok kiri Ketika roda kemudi diputar ke arah kiri maka akan menggerakkan batang kemudi ke arah kiri juga. Batang kemudi ini akan menggerakkan katup rotari dalam rotary disc valve bergerak meninggalkan rotasi luar control sleeve. Lubang pada kontrol hidrolik ini memungkinkan fluida berterkanan mengalir dari pompa power steering ke bagian sisi kiri silinder, sedangkan fluida yang berada pada bagian sisi kanan silinder akan di kembalikan ke reservoir. Hal ini akan membantu meringankan pengemudi saat memutar roda kemudi ke kiri. Pada saat kendaraan belok kanan Ketika roda kemudi diputar ke arah kanan maka akan menggerakkan batang kemudi ke arah kanan juga. Batang kemudi akan menggerakkan katup rotari dalam bergerak menginggalkan rotasi luar. Lubang pada kontroi hidrolik memungkinkan dluida bertekanan mengalir dari pompa power steering ke bagian sisi kanan silinder, sedangkan fluida pada bagian sisi kiri silinder akan dikembalikan kembali ke reservoir. Hal ini akan membantu meringaan pengemudi saat memutar roda kemudi ke kanan. oI2lK.
  • ywmoqi55p5.pages.dev/568
  • ywmoqi55p5.pages.dev/766
  • ywmoqi55p5.pages.dev/972
  • ywmoqi55p5.pages.dev/766
  • ywmoqi55p5.pages.dev/580
  • ywmoqi55p5.pages.dev/804
  • ywmoqi55p5.pages.dev/745
  • ywmoqi55p5.pages.dev/423
  • ywmoqi55p5.pages.dev/181
  • ywmoqi55p5.pages.dev/305
  • ywmoqi55p5.pages.dev/178
  • ywmoqi55p5.pages.dev/351
  • ywmoqi55p5.pages.dev/67
  • ywmoqi55p5.pages.dev/755
  • ywmoqi55p5.pages.dev/172
  • gambar komponen power steering